Soto Kudus Cocok untuk Makan Siang
Soto Kudus adalah soto yang berasal dari Kudus. Soto Kudus terdapat dua jenis soto ayam dan soto kerbau. Soto Kudus cenderung berasa manis dan sedikit lebih encer.
Pantai Tirta Samudra Bandengan Jepara
Jepara bukan hanya kota dengan kerajinan ukirnya atau dengan ikon pahlawan R. A. Kartini tetapi kota ini juga menyimpan keindahan pantainya, salah satunya yaitu pantai Tirta Samudra atau biasa disebut pantai Bandengan (sekitar 7 km di utara pusat kota Jepara) Kabupaten Jepara Jawa Tengah Indonesia.
Tips Memperbaiki Tidur yang Nyaman
Waktu tidur yang cukup sangat diperlukan agar tubuh punya waktu untuk melakukan recovery sehingga punya kekuatan untuk menjalankan aktivitas seharian keesokan harinya.
Just Remind
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
4 Sehat 5 Sempurna dulu, Kini PGS Sebagai Penggantinya
Indonesia kini resmi menggunakan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk menyiapkan pola hidup sehat masyarakat Indonesia dalam menghadapi 'beban ganda masalah gizi', yaitu ketika kekurangan dan kelebihan gizi terjadi secara bersama.
Senin, 09 November 2009
Sabtu, 07 November 2009
Contoh Kasus Bronkiolitis
- Nama : An. Tono Status
- Umur : 1,5 tahun
- Tempat Asal : Bogor
- Tgl. Pemeriksan : 16 April 2008
ANAMNESA
Keluhan Utama :Sesak nafas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang ibu datang membawa anaknya yang bernama Tono berumur 1 ½ tahun, dari keterangan ibu tersebut anaknya memperlihatkan sesak napas mulai dua hari yang lalu, napas pendek dan cepat, napas disertai bunyi mengi yang tidak hilang timbul dan tidak dipengaruhi keadaan lingkungan seperti dingin dan mengi baru dirasakan pertama kali ini dan waktu-waktu sebelumnya tidak ditemukan mengi. Empat hari sebelum datang anak mengalami pilek dan sedikit demam, anak juga susah makan dan minum. Kemudian disusul batuk, Anak tidak tampak lebih nyaman dengan posisi telungkup ke kanan atau ke kiri. Riwayat penyakit dahulu seperti asma, jantung dan alergi disangkal. Riwayat keluarga kakak yang berumur 3 tahun menderita gejala yang sama.
Riwayat Sosial Ekonomi ; Penderita adalah anak ketiga. Orang tuanya bekerja sebagai karyawan pabrik sebuah perusahaan mebel.
Riwayat Kelahiran & Imunisasi: Lahir spontan dibantu bidan, BBL 3100 gram. Dan imunisasi tidak sesuai dengan jadwal.
Riwayat Tumbuh Kembang: Penderita sebelumnya memiliki riwayat tumbuh kembang sesuai dengan tumbuh kembang anak normal
Daftar Petanyaan
- Apakah nafasnya cepat (tersengal-sengal)? Ya
- Mulai sesak napas kapan? 2 hari yang lalu
- Sesak Napasnya bagaimana? Cepat dan pada saat bernafas mulutnya terbuka
- Apakah disertai dengan napas berbunyi ? ya
- Seperti apa? Bunyinya “ngik” Biasanya saat ingin mengeluarkan nafas
- Apakah sesak nafas dan mengi timbul pada keadaan tertentu, seperti pada saat dingin? tida, tapi terus-terusan dan tidak dipengaruhi keadaan apapun
- Apakah sebelumnya anak ibu pernah mengalami mengi? tdak
- Apakah sebelumnya mengalami pilek dan demam? ya, 4 hari yang lalu
- Apakah demamnya tinggi? tidak, tapi sumer-sumer
- Apakah anak ibu gampang makan dan minum? tidak Setiap makan dan minum disertai sesak nafas dan akhirnya muntah sehigga sulit makan
- Apakah disertai batuk ? ya, 2 hari yang lalu
- Apakah batuk disertai dahak? ya
- Apakah dahaknya berwarna kuning atau merah? tidak, putih keruh
- Apakah anak nampak lebih nyaman jika ditidurkan posisi telungkup kanan atau kiri? tidak
- Apakah anak anda pernah berhubungan dengan orang yang bergejala sama? ya
- Siapa? Kakaknya umur 3 th
Keadan Umum
- Kesadaran : Komposmentis,
- Tinggi badan : 80 cm
- Berat badan : 10 kg
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Nadi : 160 kali/menit; - Tipe : subfebris
- Suhu : 37,9 derajat Celcius
- Kadaan Pernafasan : cepat dangkal dan Frekuensi : 65 kali/menit
- Corak pernafasan : takipnu
- Bau nafas (foetor) : (-)
Pemeriksaan Kepala
- Hidung : Pernapasan cuping hidung dan sianosis: (+) ada
- Bibir : sianosis : (+) biru
Inspeksi
- Retraksi costae melebar
- Kulit : TAK
- Muskulatur : TAK
- Vocal vremitus : menurun
Perkusi paru : hipersonor
Auskultasi
- Paru-paru: - suara pernafasan : ekspirasi memanjang (vesikuler), wheezing serta crackles.
- Suara tambahan : ronkhi nyaring halus
- COR = bunyi jantung : TAK
- Mur-mur : TAK
- palpasi
- Hepar : teraba
- Lien : teraba
- Karena terjadi hiperinflasiparu
- Pada x-foto lateral, : diameter AP yang bertambah dan diafragma tertekan ke bawah, pemeriksaan ini untuk meperlihatkan adanya pengembangan paru kepada diafragma.
- lekosit : PMN dan bentuk batang meningkat.
- gas darah : (+), dapat menunjukkan adanya hipoksia akibat V/Q mismatch dan asidosis metabolik jika terdapat dehidrasi.
- pemeriksaan aspirasi atau bilasan nasofaring : RSV (+)
- imunofluoresen atau ELISA : (+) (perubahan warna enzim)
1. Bronkiolitis
2. Peneumonia
3. Asma Bronkiale
PEMBAHASAN
1. BRONKIOLITIS
Usia
Bronkiolitis sering mengenai anak usia dibawah 2 tahun dengan insiden tertinggi pada bayi usia 6 bulan. Pada daerah yang penduduknya padat insiden bronkiolitis oleh karena RSV terbanyak pada usia 2 bulan. Makin muda umur bayi menderita bronkiolitis biasanya akan makin berat penyakitnya. Bayi yang menderita bronkiolitis berat mungkin oleh karena kadar antibodi maternal (maternal neutralizing antibody) yang rendah. Ternyata, bronkiolitis juga bisa diderita oleh anak yang agak besar atau bahkan dewasa. Hanya saja, bronkiolitis pada mereka biasanya tak memberikan keluhan. Pun pada orang dewasa yang mengalami radang paru hampir pasti mengalami bronkiolitis, tapi tak tampak gejalanya secara khusus. "Ini terjadi karena saluran napas mereka relatif besar, hingga saat meradang pun masih bisa dilalui udara pernapasan,"
Sesak Napas, Batuk, Wheezing dan Ekspirasi Memanjang
RSV mempengaruhi sistem saluran napas melalui kolonisasi dan replikasi virus pada mukosa bronkus dan bronkiolus yang memberi gambaran patologi awal berupa nekrosis sel epitel silia. Nekrosis sel epitel saluran napas menyebabkan terjadi edema submukosa dan pelepasan debris dan fibrin kedalam lumen bronkiolus. Virus yang merusak epitel bersilia juga mengganggu gerakan mukosilier, mukus tertimbun di dalam bronkiolus. Kerusakan sel epitel saluran napas juga mengakibatkan saraf aferen lebih terpapar terhadap alergen/iritan, sehingga dilepaskan beberapa neuropeptida (neurokinin, substance P) yang menyebabkan kontraksi otot polos saluran napas. Pada akhirnya kerusakan epitel saluran napas juga meningkatkan ekpresi Intercellular Adhesion Molecule-1 (ICAM-1) dan produksi sitokin yang akan menarik eosinofil dan sel-sel inflamasi. Jadi, bronkiolus menjadi sempit karena kombinasi dari proses inflamasi, edema saluran nafas, akumulasi sel-sel debris dan mukus serta spasme otot polos saluran napas.Adapun respon paru ialah dengan meningkatkan kapasitas fungsi residu, menurunkan compliance, meningkatkan tahanan saluran napas, dead space serta meningkatkan shunt. Semua faktor-faktor tersebut menyebabkan peningkatan kerja sistem pernapasan, batuk, wheezing, obstruksi saluran napas, hiperaerasi, atelektasis, hipoksia, hiperkapnea, asidosis metabolik sampai gagal napas. Karena resistensi aliran udara saluran nafas berbanding terbalik dengan diameter saluran napas pangkat 4, maka penebalan dinding bronkiolus sedikit saja sudah memberikan akibat cukup besar pada aliran udara. Apalagi diameter saluran napas bayi dan anak kecil lebih sempit. Resistensi aliran udara saluran nafas meningkat pada fase inspirasi maupun pada fase ekspirasi. Selama fase ekspirasi terdapat mekanisme klep hingga udara akan terperangkap dan menimbulkan overinflasi dada. Volume dada pada akhir ekspirasi meningkat hampir 2 kali di atas normal.
Subfebris
Akan halnya demam, perlu dipahami bahwa walaupun biasanya ada, demam ini tak selalu muncul. Demam, sebenarnya merupakan respon tubuh saat melawan infeksi yang terjadi. Maka ketika tubuh terlalu lemah untuk melawan infeksi, bisa saja tak terjadi demam. Ini terutama dialami bayi-bayi yang masih sangat kecil, yang daya tahannya memang masih sangat lemah.
Sianosis
Pernapasan yang dangkal dan cepat menandakan bahwa anak tersebut memerlukan oksigen yang lebih ini dikarenakan pada bronkiolus terjadi inflamasi sehingga menahan jalan nafas. jika sirkulasi darah yang membawa oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan maka jaringan akan terlihat warna biru akibat kekurangan oksigen.
Hipersonor
Tertahannya udara pada saat ekspirasi mengakibatkan overinflasi (terperangkapnya udara dalam paru) berakibat tambah ruang udara yang menyebabkan perkusi paru hipersonor. Retraksi interkostal (otot di sela iga tertarik ke dalam karena bayi berusaha keras untuk bernafas)
2. PNEUMONIA
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup broniolus respiratorius, dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak, pernapasan cuping hidung dan sianosis pada bibir dan hidung. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia dua bulan sampai kurang dari satu tahun, dan 40 kali per menit atau lebih pada anak usia satu tahun sampai kurang dari lima tahun. batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah), nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk) , menggigil, demam mendadak (39-40oC), mudah merasa lelah, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, merasa tidak enak badan, kekakuan sendi, kekakuan otot. Pada perkusi sering tidak terdengar sampai redup karena lobules-lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak mengandung udara dan pada auskultasi terdengar ronkhi basah nyaring.
3. ASMA BRONKIALE
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat. Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi.
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. Gejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ), batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan. Pada serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul makin banyak, antara lain : silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada, tachicardi dan pernafasan cepat dangkal. Serangan asma seringkali terjadi pada malam hari.
RESUME
Seorang ibu datang membawa anaknya yang bernama Tono berumur 1 ½ tahun, dari keterangan ibu tersebut anaknya memperlihatkan sesak napas mulai dua hari yang lalu, napas pendek dan cepat, napas disertai bunyi mengi yang tidak hilang timbul dan tidak dipengaruhi keadaan lingkungan seperti dingin dan mengi baru dirasakan pertama kali ini dan waktu-waktu sebelumnya tidak ditemukan mengi. Empat hari sebelum datang anak mengalami pilek dan sedikit demam, anak juga susah makan dan minum. Kemudian disusul batuk, Anak tidak tampak lebih nyaman dengan posisi telungkup ke kanan atau ke kiri.
- Anak sebelumnya pernah kontak dengan kakaknya yang menderita gejala yang hampir sama.
- Wheezing (+), Siaosis (+), riwayat pernah pilek (+), riwayat keluarga dengan penyakit serupa (+), frekuensi pernapasan naik, nadi naik, hepar dan lien teraba.
- gas darah : (+) dapat menunjukkan adanya hipoksia akibat V/Q mismatch dan asidosis metabolik
- Gambaran radiologik : paru-paru mengembang (hyperaerated).
- pemeriksaan aspirasi atau bilasan nasofaring : RSV (+)
- imunofluoresen atau ELISA : (+)
- Usia
- Sesak napas, napas pendek cepat
- Subfebris
- Siaosis
- Weezhing
- hipersonor
PENATALAKSANAAN
Prinsip dasar penanganan bronkiolitis adalah terapi suportif: oksigenasi, pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, dan nutrisi yang adekuat.
Tanda-tanda Merujuk
Sianosis makin berat, gejala makin berat, anak dengan kesadaran menurun sampai koma. Dirujuk ke dokter spesialis pulmo.
Yang perlu dijelaskan kepada ortu dan keluarga:
- Dijelaskan kepada orang tuanya bahwa penyakit yang dideritanya adalah penyakit yang menyerang paru-paru, dijelaskan tentang penyebab, resiko terkena, tingkat keparahan pasiendan kesembuhan pasien.
- Peran keduanya agar mematuhi anjuran dokter dari minum obat, pantangan dan lainnya yang dapat mendukung penyembuhannya.
- Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor paparan asap rokok dan polusi udara, menghindarkan bayi/anak kecil dari tempat keramaian umum, pemberian ASI, menghindarkan bayi/anak kecil dari kontak dengan penderita ISPA.
Daftar Pustaka
- Majalah Dokter Indonesia, www.cpddokter.com Tuesday, 11 December 2007 Martin, Bronkiolitis Comment.htm
- Mbah Gendeng, Bronkiolitis N Bronkitis. Valid XHTML & CSS - Design by Mbah Gendeng - Copyright © 2008 by Aoofle
- Pneumonia, Copyright © 2008 conectique.com, Inc. All Rights Reserved
- Pneumonia infeksi.com Situs Resmi RSPI - SS © 2003 – 2007 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta
Oleh : Kusmawan
Mahsiswa Fakultas Kedokteran UAZ Indonesia
Rabu, 05 Agustus 2009
EFEK NIKOTIN
- Nikotin di Dalam Tubuh Manusia.
- Kulit
- Paru-paru
- Mucous membranes (maaf, saya tidak tau bahasa indonesianya, tapi contoh mucous membran misalnya pada bagian dalam mulut, atau lapisan dalam hidung kita)
- Bagaimana tubuh memproses Nikotin?
- Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan mencerna sekitar 80% nikotin akan menjadi Kotinin.
- Proses metabolisme Nikotin terjadi juga di dalam paru-paru. Disini, Nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin oksida.
- Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah mengapa, urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin dalam tubuh akan tersisa setengahnya.
- Efek dari Nikotin.
- Detak jantung yang sangat cepat
- Meningkatnya tekanan darah
- Tarikan nafas yang berat dan cepat
- Ketagihan dan Berhenti Merokok
- Psykologis – Seseorang perokok, karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
- Fisiologis – Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf sehingga si perokok merasa nyaman dan relax, maka si perokok akan mengulanginya lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan nyaman tersebut
- Irritabilitas, biasanya menjadi lebih sensitif dan mudah marah
- Gampang cemas dan merasa depresi
- Dan tentu saja, kebutuhan yang amat-amat sangat terhadap Nikotin
- Farmakodinamik,
- Pada Kelenjar Adrenal,
- Pada CNS,
Kelompok | Jumlah rokok | Kadar nikotin (gr/50 ml) | Berat mencit (gr) | Waktu timbul efek | Efek yang terlihat | Waktu mati |
1 | 1 | 2,0867 | 20 | 1,5 menit | Kejang, takikardi | 3,5 menit |
2 | 2 | 4,3602 | 19 | 1 menit | Takikardi, oleng , pusing | 3 menit |
Berat mencit (gr) | Waktu timbul efek | Efek yang terlihat | Waktu mati |
27 | 1.5 menit | Sesak, takikardi kejang | 7, 35 menit |
30 | 5 menit | Mata berair Takikardi, kejang dan sesak | 10 menit |
Minggu, 02 Agustus 2009
Bahayanya Minum Softdrink
PH rata-rata dari soft drink (minuman bersoda) adalah 3.4.
Tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi dan tulang !
Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30 tahun.
Setelah itu, tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk.
Semua Calcium yg larut berkumpul di dalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging dan organ yang akan mempengaruhi fungsi ginjal dan mempercepat dalam membantu pembentukan batu ginjal.
Bahaya Softdrink selain tersebut di atas, kandungan gula Softdrink lebih tinggi,lebih asam, dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna. Selain itu Softdrink tidak mempunyai nilai gizi (vitamin dan mineral).
Apa akibat orang yang minum Softdrink setelah makan ?
Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 derajat supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari Softdrink dingin jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, sehingga hanya mencerna lebih sedikit makanan dari yang seharusnya. Akibatnya gizi makanan banyak yang terbuang. Lebih bahaya lagi makanan tidak sempurna diolah oleh enzim pencernaan, sehingga lebih lama menumpuk di usus besar, hal tersebut meningkatkan resiko terkena kanker usus.
Selain itu, minuman yang difermentasikan akan menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap akan oleh usus dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.
Beberapa Contoh
- Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi : Siapa dapat minum softdrink paling banyak ?? Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen Setelah itu, Rektor melarang semua softdrink di semua kantin universitas.
- Seseorang menaruh gigi patah di dalam botol pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut melarut tanpa sisa !!! Padahal gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati.
- Di Brazil, pernah ada kasus anak yang lambungnya pecah beberapa detik setelah minum softdrink, sebelumnya anak tersebut makan permen Mentos !!! Permen yang mengandung xilitol / menthol / fluoride apabila bercampur soda akan mengakibatkan reaksi berupa ledakan !!!.
Bayangkan itulah yang dilakukan minuman softdrink tersebut pada usus dan lapisan perut kita yang halus ???
Lalu, coba perhatikan seandainya softdrink itu digunakan untuk:
- Untuk membersihkan toilet : Tuangkan sekaleng softdrink ke dalam toilet. Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam softdrink akan menghilangkan noda-noda dari keramik .
- Untuk membersihkan radiator mobil : Campur sekaleng softdrink ke dalam karburator. Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin, setelah itu buang air karburator. Anda akan melihat karat yang rontok bersama air tersebut.
- Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper / chrome mobil : Gosok bumper dengan gumpalan alumunium foil yang direndam dalam softdrink.
- Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil : Tuangkan sekaleng softdrink di atas terminal aki untuk membersihkan korosi.
- Untuk melonggarkan baut yang berkarat : Gosokkan kain yang direndam dalam softdrink pada baut yang berkarat.
- Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian : Tuangkan sekaleng softdrink ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan detergent, dan putar mesin cuci dengan putaran normal. Softdrinkakan menolong menghilangkan noda lemak. Untungnya di Kampus kita ga ada softdrink.
Selasa, 02 Juni 2009
Bawang Putih sebagai Penghambat Kanker
Di negeri China, bawang putih dikenal dengan nama "suan". Orang China tidak hanya memasukkan bawang putih ke dalam masakannya, tapi juga mencampurkannya dengan teh. Itulah obat turun panas antibiotik. Orang India menggunakan bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok, sementara orang Jepang meminumnya dalam bentuk juice.
Makan bawang putih satu siung selama 2 kali seminggu setelah makan siang bisa membangkitkan gairah badan yang lesu menahannya dari ancaman berbagai penyakit. Pengobatan tradisional pun akhir-akhir ini sudah menggunakan campuran bawang putih. Alasannya, bawang putih telah diketahui bisa menangkal atau menyembuhkan banyak penyakit seperti TBC, influensa, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, reumatik, mencegah keracunan hati, antikolesterol, dan sebagainya.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ITB menunjukkan bahwa zat "allicin" yang terkandung dalam bawang putih mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, dan dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan bahwa ternyata zat "allicin" secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Mekanisme dari efek pencegahan oleh minyak astiri bawang putih pun sudah diteliti oleh Jean Pierre dan kawan-kawannya belum lama ini. Ternyata percobaan pada manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan timbulnya kanker dan tumor. Bahkan para peneliti dari Mitsui Natural Chemical Association (Jepang) pernah mengungkapkan bahwa hasil olahan makanan masyarakat Jepang yang menggunakan campuran bawang putih menjauhkan para konsumennya dari penyakit tumor dan kanker. Selain itu, bawang putih juga dapat menurunkan berat badan.
Senyawa yang ada pada bawang putih adalah aliin. Ketika bawang putih dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke udara sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.