Soto Kudus Cocok untuk Makan Siang

Soto Kudus adalah soto yang berasal dari Kudus. Soto Kudus terdapat dua jenis soto ayam dan soto kerbau. Soto Kudus cenderung berasa manis dan sedikit lebih encer.

Pantai Tirta Samudra Bandengan Jepara

Jepara bukan hanya kota dengan kerajinan ukirnya atau dengan ikon pahlawan R. A. Kartini tetapi kota ini juga menyimpan keindahan pantainya, salah satunya yaitu pantai Tirta Samudra atau biasa disebut pantai Bandengan (sekitar 7 km di utara pusat kota Jepara) Kabupaten Jepara Jawa Tengah Indonesia.

Tips Memperbaiki Tidur yang Nyaman

Waktu tidur yang cukup sangat diperlukan agar tubuh punya waktu untuk melakukan recovery sehingga punya kekuatan untuk menjalankan aktivitas seharian keesokan harinya.

Just Remind

Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

4 Sehat 5 Sempurna dulu, Kini PGS Sebagai Penggantinya

Indonesia kini resmi menggunakan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk menyiapkan pola hidup sehat masyarakat Indonesia dalam menghadapi 'beban ganda masalah gizi', yaitu ketika kekurangan dan kelebihan gizi terjadi secara bersama.

Senin, 09 November 2009

Sabtu, 07 November 2009

Contoh Kasus Bronkiolitis

IDENTITAS
  • Nama : An. Tono Status
  • Umur : 1,5 tahun
  • Tempat Asal : Bogor
  • Tgl. Pemeriksan : 16 April 2008

ANAMNESA
Keluhan Utama :Sesak nafas 
Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang ibu datang membawa anaknya yang bernama Tono berumur 1 ½ tahun, dari keterangan ibu tersebut anaknya memperlihatkan sesak napas mulai dua hari yang lalu, napas pendek dan cepat, napas disertai bunyi mengi yang tidak hilang timbul dan tidak dipengaruhi keadaan lingkungan seperti dingin dan mengi baru dirasakan pertama kali ini dan waktu-waktu sebelumnya tidak ditemukan mengi. Empat hari sebelum datang anak mengalami pilek dan sedikit demam, anak juga susah makan dan minum. Kemudian disusul batuk, Anak tidak tampak lebih nyaman dengan posisi telungkup ke kanan atau ke kiri. Riwayat penyakit dahulu seperti asma, jantung dan alergi disangkal. Riwayat keluarga kakak yang berumur 3 tahun menderita gejala yang sama.
Riwayat Sosial Ekonomi ; Penderita adalah anak ketiga. Orang tuanya bekerja sebagai karyawan pabrik sebuah perusahaan mebel. 
Riwayat Kelahiran & Imunisasi: Lahir spontan dibantu bidan, BBL 3100 gram. Dan imunisasi tidak sesuai dengan jadwal. 
Riwayat Tumbuh Kembang: Penderita sebelumnya memiliki riwayat tumbuh kembang sesuai dengan tumbuh kembang anak normal
Daftar Petanyaan
  1. Apakah nafasnya cepat (tersengal-sengal)? Ya
  2. Mulai sesak napas kapan? 2 hari yang lalu
  3. Sesak Napasnya bagaimana? Cepat dan pada saat bernafas mulutnya terbuka
  4. Apakah disertai dengan napas berbunyi ? ya
  5. Seperti apa? Bunyinya “ngik” Biasanya saat ingin mengeluarkan nafas
  6. Apakah sesak nafas dan mengi timbul pada keadaan tertentu, seperti pada saat dingin? tida, tapi terus-terusan dan tidak dipengaruhi keadaan apapun
  7. Apakah sebelumnya anak ibu pernah mengalami mengi? tdak
  8. Apakah sebelumnya mengalami pilek dan demam? ya, 4 hari yang lalu
  9. Apakah demamnya tinggi? tidak, tapi sumer-sumer
  10. Apakah anak ibu gampang makan dan minum? tidak Setiap makan dan minum disertai sesak nafas dan akhirnya muntah sehigga sulit makan
  11. Apakah disertai batuk ? ya, 2 hari yang lalu
  12. Apakah batuk disertai dahak? ya
  13. Apakah dahaknya berwarna kuning atau merah? tidak, putih keruh
  14. Apakah anak nampak lebih nyaman jika ditidurkan posisi telungkup kanan atau kiri? tidak
  15. Apakah anak anda pernah berhubungan dengan orang yang bergejala sama? ya
  16. Siapa? Kakaknya umur 3 th
PEMERIKSAAN FISIK

Keadan Umum
  • Kesadaran : Komposmentis,
  • Tinggi badan : 80 cm
  • Berat badan : 10 kg
Keadaan Sirkulasi
  • Tekanan darah : 100/70 mmHg
  • Nadi : 160 kali/menit; - Tipe : subfebris
  • Suhu : 37,9 derajat Celcius
  • Kadaan Pernafasan : cepat dangkal dan Frekuensi : 65 kali/menit
  • Corak pernafasan : takipnu
  • Bau nafas (foetor) : (-)
PEMERIKSAAN KHUSUS

Pemeriksaan Kepala
  • Hidung : Pernapasan cuping hidung dan sianosis: (+) ada
  • Bibir : sianosis : (+) biru
Pemeriksaan thorax :
Inspeksi
  • Retraksi costae melebar
Palpasi
  • Kulit : TAK
  • Muskulatur : TAK
  • Vocal vremitus : menurun

Perkusi paru : hipersonor
Auskultasi
  • Paru-paru: - suara pernafasan : ekspirasi memanjang (vesikuler), wheezing serta crackles.
  • Suara tambahan : ronkhi nyaring halus
  • COR = bunyi jantung : TAK
  • Mur-mur : TAK
Pemeriksaan abdomen
  • palpasi
  • Hepar : teraba
  • Lien : teraba
  • Karena terjadi hiperinflasiparu
PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • Pada x-foto lateral, : diameter AP yang bertambah dan diafragma tertekan ke bawah, pemeriksaan ini untuk meperlihatkan adanya pengembangan paru kepada diafragma.
TES LABORATORIUM
  1. lekosit : PMN dan bentuk batang meningkat.
  2. gas darah : (+), dapat menunjukkan adanya hipoksia akibat V/Q mismatch dan asidosis metabolik jika terdapat dehidrasi.
  3. pemeriksaan aspirasi atau bilasan nasofaring : RSV (+)
  4. imunofluoresen atau ELISA : (+) (perubahan warna enzim)
DIAGNOSA BANDING
1. Bronkiolitis
2. Peneumonia
3. Asma Bronkiale

PEMBAHASAN

1. BRONKIOLITIS 
Usia
Bronkiolitis sering mengenai anak usia dibawah 2 tahun dengan insiden tertinggi pada bayi usia 6 bulan. Pada daerah yang penduduknya padat insiden bronkiolitis oleh karena RSV terbanyak pada usia 2 bulan. Makin muda umur bayi menderita bronkiolitis biasanya akan makin berat penyakitnya. Bayi yang menderita bronkiolitis berat mungkin oleh karena kadar antibodi maternal (maternal neutralizing antibody) yang rendah. Ternyata, bronkiolitis juga bisa diderita oleh anak yang agak besar atau bahkan dewasa. Hanya saja, bronkiolitis pada mereka biasanya tak memberikan keluhan. Pun pada orang dewasa yang mengalami radang paru hampir pasti mengalami bronkiolitis, tapi tak tampak gejalanya secara khusus. "Ini terjadi karena saluran napas mereka relatif besar, hingga saat meradang pun masih bisa dilalui udara pernapasan," 

Sesak Napas, Batuk, Wheezing dan Ekspirasi Memanjang
RSV mempengaruhi sistem saluran napas melalui kolonisasi dan replikasi virus pada mukosa bronkus dan bronkiolus yang memberi gambaran patologi awal berupa nekrosis sel epitel silia. Nekrosis sel epitel saluran napas menyebabkan terjadi edema submukosa dan pelepasan debris dan fibrin kedalam lumen bronkiolus. Virus yang merusak epitel bersilia juga mengganggu gerakan mukosilier, mukus tertimbun di dalam bronkiolus. Kerusakan sel epitel saluran napas juga mengakibatkan saraf aferen lebih terpapar terhadap alergen/iritan, sehingga dilepaskan beberapa neuropeptida (neurokinin, substance P) yang menyebabkan kontraksi otot polos saluran napas. Pada akhirnya kerusakan epitel saluran napas juga meningkatkan ekpresi Intercellular Adhesion Molecule-1 (ICAM-1) dan produksi sitokin yang akan menarik eosinofil dan sel-sel inflamasi. Jadi, bronkiolus menjadi sempit karena kombinasi dari proses inflamasi, edema saluran nafas, akumulasi sel-sel debris dan mukus serta spasme otot polos saluran napas.Adapun respon paru ialah dengan meningkatkan kapasitas fungsi residu, menurunkan compliance, meningkatkan tahanan saluran napas, dead space serta meningkatkan shunt. Semua faktor-faktor tersebut menyebabkan peningkatan kerja sistem pernapasan, batuk, wheezing, obstruksi saluran napas, hiperaerasi, atelektasis, hipoksia, hiperkapnea, asidosis metabolik sampai gagal napas. Karena resistensi aliran udara saluran nafas berbanding terbalik dengan diameter saluran napas pangkat 4, maka penebalan dinding bronkiolus sedikit saja sudah memberikan akibat cukup besar pada aliran udara. Apalagi diameter saluran napas bayi dan anak kecil lebih sempit. Resistensi aliran udara saluran nafas meningkat pada fase inspirasi maupun pada fase ekspirasi. Selama fase ekspirasi terdapat mekanisme klep hingga udara akan terperangkap dan menimbulkan overinflasi dada. Volume dada pada akhir ekspirasi meningkat hampir 2 kali di atas normal.
Subfebris
Akan halnya demam, perlu dipahami bahwa walaupun biasanya ada, demam ini tak selalu muncul. Demam, sebenarnya merupakan respon tubuh saat melawan infeksi yang terjadi. Maka ketika tubuh terlalu lemah untuk melawan infeksi, bisa saja tak terjadi demam. Ini terutama dialami bayi-bayi yang masih sangat kecil, yang daya tahannya memang masih sangat lemah. 

Sianosis
Pernapasan yang dangkal dan cepat menandakan bahwa anak tersebut memerlukan oksigen yang lebih ini dikarenakan pada bronkiolus terjadi inflamasi sehingga menahan jalan nafas. jika sirkulasi darah yang membawa oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan maka jaringan akan terlihat warna biru akibat kekurangan oksigen. 

Hipersonor
Tertahannya udara pada saat ekspirasi mengakibatkan overinflasi (terperangkapnya udara dalam paru) berakibat tambah ruang udara yang menyebabkan perkusi paru hipersonor. Retraksi interkostal (otot di sela iga tertarik ke dalam karena bayi berusaha keras untuk bernafas)
2. PNEUMONIA
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup broniolus respiratorius, dan alveoli serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak, pernapasan cuping hidung dan sianosis pada bibir dan hidung. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia dua bulan sampai kurang dari satu tahun, dan 40 kali per menit atau lebih pada anak usia satu tahun sampai kurang dari lima tahun. batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah), nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk) , menggigil, demam mendadak (39-40oC), mudah merasa lelah, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mual dan muntah, merasa tidak enak badan, kekakuan sendi, kekakuan otot. Pada perkusi sering tidak terdengar sampai redup karena lobules-lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak mengandung udara dan pada auskultasi terdengar ronkhi basah nyaring.

3. ASMA BRONKIALE
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya. Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin. Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat. Pada asma , diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi daripada selama inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian, maka sumbatan selanjutnya adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama ekspirasi. Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi sekali-kali melakukan ekspirasi.
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. Gejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ), batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan. Pada serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul makin banyak, antara lain : silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada, tachicardi dan pernafasan cepat dangkal. Serangan asma seringkali terjadi pada malam hari.

RESUME
Seorang ibu datang membawa anaknya yang bernama Tono berumur 1 ½ tahun, dari keterangan ibu tersebut anaknya memperlihatkan sesak napas mulai dua hari yang lalu, napas pendek dan cepat, napas disertai bunyi mengi yang tidak hilang timbul dan tidak dipengaruhi keadaan lingkungan seperti dingin dan mengi baru dirasakan pertama kali ini dan waktu-waktu sebelumnya tidak ditemukan mengi. Empat hari sebelum datang anak mengalami pilek dan sedikit demam, anak juga susah makan dan minum. Kemudian disusul batuk, Anak tidak tampak lebih nyaman dengan posisi telungkup ke kanan atau ke kiri.
  • Anak sebelumnya pernah kontak dengan kakaknya yang menderita gejala yang hampir sama.
  • Wheezing (+), Siaosis (+), riwayat pernah pilek (+), riwayat keluarga dengan penyakit serupa (+), frekuensi pernapasan naik, nadi naik, hepar dan lien teraba.
  • gas darah : (+) dapat menunjukkan adanya hipoksia akibat V/Q mismatch dan asidosis metabolik
  • Gambaran radiologik : paru-paru mengembang (hyperaerated).
  • pemeriksaan aspirasi atau bilasan nasofaring : RSV (+)
  • imunofluoresen atau ELISA : (+)
DAFTAR MASALAH
  1. Usia
  2. Sesak napas, napas pendek cepat
  3. Subfebris
  4. Siaosis
  5. Weezhing
  6. hipersonor
DIAGNOSA
Dari semua keluhan diatas semuanya mengarah pada bronkilitis.

PENATALAKSANAAN
Prinsip dasar penanganan bronkiolitis adalah terapi suportif: oksigenasi, pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, dan nutrisi yang adekuat. 

Tanda-tanda Merujuk
Sianosis makin berat, gejala makin berat, anak dengan kesadaran menurun sampai koma. Dirujuk ke dokter spesialis pulmo.
Yang perlu dijelaskan kepada ortu dan keluarga:
  • Dijelaskan kepada orang tuanya bahwa penyakit yang dideritanya adalah penyakit yang menyerang paru-paru, dijelaskan tentang penyebab, resiko terkena, tingkat keparahan pasiendan kesembuhan pasien.
 Peran pasien dan keluarga:
  • Peran keduanya agar mematuhi anjuran dokter dari minum obat, pantangan dan lainnya yang dapat mendukung penyembuhannya.
Penyakit ini dapat dicegah:
  • Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor paparan asap rokok dan polusi udara, menghindarkan bayi/anak kecil dari tempat keramaian umum, pemberian ASI, menghindarkan bayi/anak kecil dari kontak dengan penderita ISPA.


    Daftar Pustaka

  1. Majalah Dokter Indonesia, www.cpddokter.com Tuesday, 11 December 2007 Martin, Bronkiolitis Comment.htm
  2. Mbah Gendeng, Bronkiolitis N Bronkitis. Valid XHTML & CSS - Design by Mbah Gendeng - Copyright © 2008 by Aoofle
  3. Pneumonia, Copyright © 2008 conectique.com, Inc. All Rights Reserved
  4. Pneumonia infeksi.com Situs Resmi RSPI - SS © 2003 – 2007 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta
Tugas Kemahiran Klinik
Oleh : Kusmawan
Mahsiswa Fakultas Kedokteran UAZ Indonesia

Rabu, 05 Agustus 2009

EFEK NIKOTIN

Pendahuluan
    Sebagian orang merokok merupakan kebiasaan yang dapat menimbulkan efek yang menyenangkan, mood dsb. Sehingga tidak jarang orang menggunakan rokok sebagai teman sehari-hari. Rokok merupakan barang yang dikonsumsi dengan memanfaatkan efek dari kandungan rokok tersebut. Barang ini dibuat dari bahan berupa daun tembakau dimana kandungan zat yang ada dalam tembakau adalah nicotine (Nicotiana tabacum). Nicotine (C10H14N2) merupakan kelompok alkaloid yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen, banyak ditemukan pada tembakau, coklat dan sedikit pada tomat, kentang, eggplant dan green papper. Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh kita menyerap 1mg Nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap.
    • Nikotin di Dalam Tubuh Manusia.
    Layaknya zat additive lainnya, ada beberapa cara bagi Nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia. , yaitu melalui:
    1. Kulit
    2. Paru-paru
    3. Mucous membranes (maaf, saya tidak tau bahasa indonesianya, tapi contoh mucous membran misalnya pada bagian dalam mulut, atau lapisan dalam hidung kita)
    Setelah terserap melalui salah satu cara diatas, Nikotin akan masuk ke dalam system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh system tubuh. Merokok, atau proses inhalasi, adalah cara yang paling umum dan tercepat bagi Nikotin untuk terserap dalam darah. Paru-paru kita mengandung banyak alveolus. Alveolus adalah semacam kantung kecil, tempat terjadinya pertukaran antara udara kotor dan bersih yang kita hisap. Setelah berada dalam system peredaran darah, Nikotin dengan cepat akan sampai ke otak, dan bereaksi dengan sel-sel otak sehingga terciptalah perasaan nyaman tersebut. Dibutuhkan 5-15 detik setelah setelah hisapan pertama bagi Nikotin untuk bereaksi dalam tubuh (otak) kita. Dalam satu kali merokok, kira-kira 0,031 mg Nikotin yang akan tertinggal dalam tubuh manusia.
    • Bagaimana tubuh memproses Nikotin?
    1. Di dalam organ hati, enzyme yang disebut CYP2A6 akan mencerna sekitar 80% nikotin akan menjadi Kotinin.
    2. Proses metabolisme Nikotin terjadi juga di dalam paru-paru. Disini, Nikotin akan diubah menjadi Kotinin dan Nikotin oksida.
    3. Kotinin dapat dikeluarkan melalui urin. Itulah mengapa, urin seorang perokok akan menimbulkan bau yang sangat tajam. Kotinin memiliki waktu paruh 24 jam. Artinya, 24 jam setelah merokok, zat kotinin dalam tubuh akan tersisa setengahnya.
    Nikotin yang tersisa dalam darah, juga akan disaring di dalam ginjal dan akan dikeluarkan melalui urin.
    Tingkat metabolisme Nikotin dalam tubuh tiap individu dapat berbeda satu sama lain. Seseorang yang memiliki kelainan pada enzyme CYP2A6, akan membuat organ hati menjadi kurang efektif dalam mencerna Nikotin. Akibatnya, kadar Nikotin dalam darah masih berada pada level yang tinggi. Perokok dengan kelainan fungsi enzyme ini, biasanya merokok lebih sedikit namun merasakan efek Nikotin yang lebih besar dari perokok lain pada umumnya.
    • Efek dari Nikotin.
    Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemuadian merasa lebih energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase effect. Sialnya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa ketagihan dan bertambah pula dosis yang akan kita gunakan. Saat seseorang menghisap sebatang rokok, nikotin akan diserap dalam tubuh (darah), diringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon “Fight or Flight”. Jika anda mencintai film horror, atau sangat suka dengan roller-coaster, pasti sangat familiar sekali dengan efek Adrenalin ini, yang juga akan anda alami saat merokok:
    1. Detak jantung yang sangat cepat
    2. Meningkatnya tekanan darah
    3. Tarikan nafas yang berat dan cepat
    Saat adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat merokok, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai perokok yang berbadan kurus dibandingkan perokok yang kelebihan berat badan. Dalam jangka panjang, Nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti merokok, sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Di dalam otak, sebagai respon terhadap Nikotin, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria. Terkadang, merokok (endorphin) dapat menstimulus sex anda.
    • Ketagihan dan Berhenti Merokok
    Para peneliti sepakat bahwa Nikotin adalah salah satu zat addiktif yang berbahaya. Zat ini memenuhi dua efek sekaligus:
    1. Psykologis – Seseorang perokok, karena ketagihan, tetap akan merokok dan merokok, walaupun sangat tahu akan bahaya merokok bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
    2. Fisiologis – Para ahli syaraf menyatakan, karena merokok men-stimulus system syaraf sehingga si perokok merasa nyaman dan relax, maka si perokok akan mengulanginya lagi dan lagi demi mendapatkan perasaan nyaman tersebut
    Sialnya, efek Nikotin berbanding lurus dengan dosis yang digunakan. Setelah beberapa lama merokok, seseorang akan melewati batas toleran, artinya, jika sebelumnya butuh 1 batang rokok perhari untuk merasa nyaman, maka, setelah merokok selama satu bulan, ia akan membutuhkan 2 batang rokok per hari untuk merasakan kembali perasaan nyaman tersebut dan bertambah di bulan berikutnya. Lantas, apa yang terjadi, saat seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok seketika? Saat mengkonsumsi Nikotin, fungsi otak dan tubuh akan berubah, beradaptasi sebagai kompensasi atas adanya efek yang ditimbulkan oleh Nikotin. Sebagai contoh, otak akan beradaptasi, memperbanyak atau mengurangi jumlah sel syaraf reseptor akibat dari adanya Nikotin. Saat berhenti merokok, efek fisiologis ini tetap tertinggal dalam otak. Akibatnya, tubuh (otak) bereaksi dan tidak bisa berfungsi dengan baik selayaknya ketika Nikotin masih berada dalam tubuh. Umumnya, seseorang yang mencoba berhenti mengkonsumsi Nikotin, akan mengalami gejala berikut:
    1. Irritabilitas, biasanya menjadi lebih sensitif dan mudah marah
    2. Gampang cemas dan merasa depresi
    3. Dan tentu saja, kebutuhan yang amat-amat sangat terhadap Nikotin
    Dalam beberapa bulan pertama sejak berhenti mengkonsumsi Nikotin (baca: merokok), gejala dan efek fisiologis akan berkurang sedikit demi sedikit. Namun, bagi seorang perokok, satu hari tanpa rokok, ibarat tertusuk jarum neraka. Itulah mengapa, hanya kurang dari 3% yang berhasil untuk benar-benar tidak merokok lagi.
    • Farmakodinamik,
    Nicotine beraktifitas pada nicotinic acetylcholine reseptor khususnya pada ganglion type nicotinic reseptor dan pada CNS type nicotinic reseptor Pada konsentrasi yang kecil nikotin meningkatkan aktivitas efek dari reseptor-reseptor tersebut.
    • Pada Kelenjar Adrenal,
    Berikatan pada ganglion type nicotinic reseptor adrenal medulla nicotine meningkatkan pengeuaran adrenalin (epinephrine), penstimuli hormon. Dengan menempel pada reseptor tersebut sel akan mengalami depolarisasi dan Ca+ masuk melalui canal Ca+. Calcium mencetuskan pengeluaran epineprin (dan norepinephrine) ke dalam aliran darah. Pengeluaran adrenalin akan meningkatkan kerja jantung, aliran darah, dan pernafasan, serta meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Pada dosis yang tinggi nikotin menghambat nicotinic acetylcholine receptor, hanya sebagai toxicity dan efektif untuk insektisida.
    • Pada CNS,
    Dengan berikatan dengan CNS type nicotinic reseptor, nicotine meningkatkan kadar dopamine di otak. Akan meningkatkan rasa nyaman. Saya dan teman penah mengadakan percobaan efek nikotin terhadap hewan coba (mencit putih), kami menggunakan beberapa batang rokok untuk mendapatkan sari nikotin, percobaan dilakukan dengan cara pemberan oral dan inhalasi dengan mengkondisikan hewan coba di dalm ruangan yang diberi asap rokok. Data terlampir di bawah. Ini disebabkan bahwa efek nikotin sebagai penstimuli pengeluaran adrenalin pada medulla adrenal dan menstimuli pengeluaran dopamine pada otak. Nikotin menempel pada nicotinic acetylcholine reseptor sehingga menstimuli pengeluaran adrenalin (nore/epineprin) dengan mengaktifkan pembukaan canal Ca+ sehingga Ca bisa masuk yang berujung pada stimulasi depolarisasi, inilah awal dari pengeluaran adrenalin. Neurotransmitter tersebut kemudian menempel pada postganglion yang akan menibulkan efek adrenergic berupa meningkatkan adenilat siklase yang kemudian meningkatkan kerja jantung, aliran darah, dan pernafasan, serta meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Ini yang menyebabkan pada mencit menderita takikardi dan terengah-engah. Karena nikotin mudah masuk atau menembus sawar dara otak maka perangsangan pada saraf otak akan menstimulasi pengeluaran dopamine. Seperti pada neurotransmitter yang lainnya dopamine menempel pada reseptor dopaminergik dan adrenergic. Penempelan tersebut dapan meningkatkan kontraksi dari otot miokard dan dilatasi pembuluh darah. Kematian yang diderita oleh hewan coba menunjukan bahwa nikotin mempunyai efek toksik jika digunakan dosis tinggi. Karena pada tembakau dalam kehidupannya menggunakan nikotin sebagai insektisida yaitu menghindari gangguan-gangguan dari luar. Dari pembahasan tersebut tidak heran kalau manusia mengalami efek yang dirasakan berbeda setelah menkonsumsi tembakau, yaitu berupa efek dapat meningkatkan aktifitas, dan fit setelah menkonsumsinya, bahkan orang sering menggunakan rokok sebagai teman buang air besar, karena dapat menstimulasi otot usus dan rectum untuk membantu pengeluaran.
    Berikut ini adalah data yang kami peroleh.
    Cara oral
    Kelompok
    Jumlah rokok
    Kadar nikotin (gr/50 ml)
    Berat mencit (gr)
    Waktu timbul efek
    Efek yang terlihat
    Waktu mati
    1
    1
    2,0867
    20
    1,5 menit
    Kejang, takikardi
    3,5 menit
    2
    2
    4,3602
    19
    1 menit
    Takikardi, oleng , pusing
    3 menit
    Pemberian nikotin secara inhalasi
    Berat mencit (gr)
    Waktu timbul efek
    Efek yang terlihat
    Waktu mati
    27
    1.5 menit
    Sesak, takikardi
    kejang
    7, 35 menit
    30
    5 menit
    Mata berair
    Takikardi, kejang dan sesak
    10 menit

    Minggu, 02 Agustus 2009

    Bahayanya Minum Softdrink


    Untuk Perhatian Kita !
    PH rata-rata dari soft drink (minuman bersoda) adalah 3.4.
    Tingkat keasaman ini cukup kuat untuk melarutkan gigi dan tulang !
    Tubuh kita berhenti menumbuhkan tulang pada usia sekitar 30 tahun.
    Setelah itu, tulang akan larut setiap tahun melalui urine tergantung dari tingkat keasaman makanan yang masuk.
    Semua Calcium yg larut berkumpul di dalam arteri, urat nadi, kulit, urat daging dan organ yang akan mempengaruhi fungsi ginjal dan mempercepat dalam membantu pembentukan batu ginjal.

    Bahaya Softdrink selain tersebut di atas, kandungan gula Softdrink lebih tinggi,lebih asam, dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna. Selain itu Softdrink tidak mempunyai nilai gizi (vitamin dan mineral).

    Apa akibat orang yang minum Softdrink setelah makan ?
    Tubuh kita mempunyai suhu optimum 37 derajat supaya enzim pencernaan berfungsi. Suhu dari Softdrink dingin jauh di bawah 37, terkadang mendekati 0. Hal ini mengurangi keefektivan dari enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan kita, sehingga hanya mencerna lebih sedikit makanan dari yang seharusnya. Akibatnya gizi makanan banyak yang terbuang. Lebih bahaya lagi makanan tidak sempurna diolah oleh enzim pencernaan, sehingga lebih lama menumpuk di usus besar, hal tersebut meningkatkan resiko terkena kanker usus.

    Selain itu, minuman yang difermentasikan akan menghasilkan bau, gas, sisa busuk dan racun, yang diserap akan oleh usus dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Penyebaran racun ini mengakibatkan pembentukan macam-macam penyakit.

    Beberapa Contoh
    1. Beberapa bulan lalu, ada sebuah kompetisi di Universitas Delhi : Siapa dapat minum softdrink paling banyak ?? Pemenangnya meminum 8 botol dan mati seketika karena kelebihan Karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen Setelah itu, Rektor melarang semua softdrink di semua kantin universitas.
    2. Seseorang menaruh gigi patah di dalam botol pepsi, dan dalam 10 hari gigi tersebut melarut tanpa sisa !!! Padahal gigi dan tulang adalah satu-satunya organ manusia tetap utuh selama tahunan setelah manusia mati.
    3. Di Brazil, pernah ada kasus anak yang lambungnya pecah beberapa detik setelah minum softdrink, sebelumnya anak tersebut makan permen Mentos !!! Permen yang mengandung xilitol / menthol / fluoride apabila bercampur soda akan mengakibatkan reaksi berupa ledakan !!!.

    Bayangkan itulah yang dilakukan minuman softdrink tersebut pada usus dan lapisan perut kita yang halus ???
    Lalu, coba perhatikan seandainya softdrink itu digunakan untuk:
    1. Untuk membersihkan toilet : Tuangkan sekaleng softdrink ke dalam toilet. Tunggu sejam, kemudian siram sampai bersih. Asam sitric dalam softdrink akan menghilangkan noda-noda dari keramik .
    2. Untuk membersihkan radiator mobil : Campur sekaleng softdrink ke dalam karburator. Panaskan mesin 15-30 menit. Dinginkan mesin, setelah itu buang air karburator. Anda akan melihat karat yang rontok bersama air tersebut.
    3. Untuk menghilangkan titik-titik karat dari bumper / chrome mobil : Gosok bumper dengan gumpalan alumunium foil yang direndam dalam softdrink.
    4. Untuk membersihkan korosi dari terminal aki mobil : Tuangkan sekaleng softdrink di atas terminal aki untuk membersihkan korosi.
    5. Untuk melonggarkan baut yang berkarat : Gosokkan kain yang direndam dalam softdrink pada baut yang berkarat.
    6. Untuk menghilangkan noda-noda lemak pada pakaian : Tuangkan sekaleng softdrink ke dalam tumpukan cucian yang bernoda lemak, tambahkan detergent, dan putar mesin cuci dengan putaran normal. Softdrinkakan menolong menghilangkan noda lemak. Untungnya di Kampus kita ga ada softdrink.

    Selasa, 02 Juni 2009

    Bawang Putih sebagai Penghambat Kanker

    Selain sebagai bumbu untuk masakan, bawang putih juga punya banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya adalah mencegah timbulnya sel-sel tumor dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Kandungan apa yang membuat bawang putih sangat bermanfaat? 

     
    Tanaman dengan nama latin Allium Sativum ini termasuk bumbu dapur yang sangat populer di Asia. Ia memberikan rasa harum yang khas pada masakan, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang terkandung dalam bahan makanan yang mengandung lemak. Manfaat bawang putih bagi kesehatan sudah sangat populer di tengah masyarakat sejak zaman dulu. Selain sebagai pendongkrak stamina untuk berhubungan seks, bawang putih juga mampu manangkal flu, membasmi cacing perut, mengobati reumatik, dan meredakan insomnia. Selain itu, bawang putih mampu memerangi penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, diabetes, ketidakseimbangan kolesterol dan kanker. 

    Di negeri China, bawang putih dikenal dengan nama "suan". Orang China tidak hanya memasukkan bawang putih ke dalam masakannya, tapi juga mencampurkannya dengan teh. Itulah obat turun panas antibiotik. Orang India menggunakan bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok, sementara orang Jepang meminumnya dalam bentuk juice. 

    Makan bawang putih satu siung selama 2 kali seminggu setelah makan siang bisa membangkitkan gairah badan yang lesu menahannya dari ancaman berbagai penyakit. Pengobatan tradisional pun akhir-akhir ini sudah menggunakan campuran bawang putih. Alasannya, bawang putih telah diketahui bisa menangkal atau menyembuhkan banyak penyakit seperti TBC, influensa, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, reumatik, mencegah keracunan hati, antikolesterol, dan sebagainya.  

     
    Antikanker 
     
    Salah satu khasiat bawang putih yang belakangan ini menjadi topik pembahasan dan penelitian adalah kemampuannya mencegah sel-sel tumor atau kanker. Hingga kini, penyakit kanker memang masih menghantui manusia. Penyakit ini merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di dunia setiap tahun. Sir Richard Dool, ahli kanker terkemuka dari Inggris, mengatakan, timbulnya kanker sebenarnya bisa dikurangi sampai 60 persen, jika orang gemar mengonsumsi makanan alamiah dan berhenti merokok. 

    Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa ITB menunjukkan bahwa zat "allicin" yang terkandung dalam bawang putih mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, dan dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan bahwa ternyata zat "allicin" secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Mekanisme dari efek pencegahan oleh minyak astiri bawang putih pun sudah diteliti oleh Jean Pierre dan kawan-kawannya belum lama ini. Ternyata percobaan pada manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan timbulnya kanker dan tumor. Bahkan para peneliti dari Mitsui Natural Chemical Association (Jepang) pernah mengungkapkan bahwa hasil olahan makanan masyarakat Jepang yang menggunakan campuran bawang putih menjauhkan para konsumennya dari penyakit tumor dan kanker. Selain itu, bawang putih juga dapat menurunkan berat badan. 

    Senyawa yang ada pada bawang putih adalah aliin. Ketika bawang putih dihaluskan, zat aliin yang sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim alinase, aliin terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam alisin disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia ke udara sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah.